SATUAN OPRASI
ACARA VII
FILTRASI AIR LIMBAH
OLEH
NURUL HAFIZAH NAJAT
J1B 013 083
KELOMPOK
10
PROGRAM
STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS
MATARAM
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Air
merupakan sumber bagi kehidupan. Hanya saja sebagian besar merupakan air laut
(air asin). Air tawar pun penyebarannya tidak selalu sama jumlahnya antara
daerah satu dengan daerah lain. Dimasing-masing daerah sering kita dengar ada
daerah ketersediaan air demikian melimpah, sedangkan daerah lain kekurangan
air. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih,
terutama saat musim kemarau disaat sumur mulai berubah warna atau berbau. Air
saat ini bisa dikataakan sudah menjadi
barang langka, karena sering kita lihat di sekitar kita bahkan di daerah
pedesaan yang tandus dan di perkampungan kota-kota besar. Air bersih adalah
kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan rumah tangga, air
bersih digunakan untuk berbagai keperluan, memasak, minum, mandi, cuci, makan
dan lainnya. Oleh karena itu perlu untuk kita mengetahui cara untuk mendapatkan
air bersih seperti halnya dalam mekanisme filtrasi pada air limbah.
1.2.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengetahui mekanisme filtrasi pada air limbah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Filtras
Filtrasi
adalah proses pemisahan padatan dari cairan dengan menggunakan bahan perpori
yang hanya dapat dilalui oleh cairan.
Sublimasi merupakan teknik pemisahan dan permurnian suatu zat dari campurannya
dengan jalan memanaskan campuran sehingga dihasilkan sublimat (kumpulan materi
pada tempat tertentu yang terbentuk dari fasa padat ke fasa gas dan kembali
lagi ke fasa padat. Ekstraksi merupakan pemisahan campuran dengan cara
ekstraksi berdasakan perbedaan kelarutan komponen dalam pelarut yang berbeda.
Koagulasi adalah proses pengendapan koloid. Dan adsorbsi adalah kemampuan zat
untuk menyerap gas, cairan atau zat terlarut pada permukaannya (Budiman, 2005).
2.2.
Metode Aliran Filtrasi
Filtrasi
dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa filter bed
(2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian tersebut
dilakukan dengan pengaturan klep (dosing) dan untuk itu perlu dilakukan oleh
operator. Karena perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut,
pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis. Filtrasi dengan aliran
horizontal dilakukan dengan mengalirkan limbah melewati media filter secara
horizontal. Cara ini sederhana dan praktis tidak membutuhkan perawatan,
khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik. Filtrasi dengan aliran
vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja yang berbeda. Filtrasi
horizontal secara permanen terendam oleh air limbah dan proses yang terjadi
adalah sebagian aerobik dan sebagian anaerobik. Sedangkan pada filtrasi
vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik (Suparni 2012).
2.3.
Manfaat Filtrasi
Air
keruh yang digunakan bisa berasal dari mana saja, misalnya sungai, rawa,
telaga, sawah, sawah, air kotor lainnya. Filtrasi dapat menghilangkan bau yang
tidak sedap pada air yang keruh, dapat mengubah warna air yang keruh menjadi
lebih bening, menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi
kadarnya agar air dapat dilayak untuk minum cara ini berguna untuk desa yang
masih jauh dari kota dan tempat terpencil (Intan, 2013).
2.3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses filtrasi antara lain adanya pengaruh tekanan pada
medium filter (alat filtrasi), luas penampang alat filtrasi, kecendrungan suatu
bahan pada air limbah yang berpengaruh pada media alat filtrasi, penambahan beberapa bahan pada alat filtrasi,
dan pengaruh waktu terhadap hasil filtrat. Semakin tebal lapisan media filter,
maka luas permukaan penahan partikel-partikel semakin besar dan jarak yang
ditempuh oleh air semakin panjang. Semakin rendah kualitas air yang akan
difilter, maka akan semakin memerlukan pengolahan yang sempurna atau kompleks
Semua faktor tadi dapat mempengaruhi apakah hasil yang didapat sesuai atau
tidak dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan (Purwanto, B., 2009).
2.5.
Proses Filtrasi Air Limbah
Proses filtrasi dapat diartikan
sebagai proses penyaringan zat cair melalui medium filter, dimana bagian
padatan tertahan pada media filter, dimana bagian padatan tertahan pada media
filter. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan filter adalah penurunan
tekanan pada medium filter,luas permukaan filter,viskosita filter,resistrasi
bahan terendap pada filter danresistensi
media filter (Sukmawaty, 2005).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1.
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Minggu, 30 November 2014 di Halaman Parkir Fakultas
Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
3.2.
Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1. Alat
Praktikum
Adapun alat-alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah tabung filtrasi, stopwatch, gelas piala, dan gelas ukur.
3.2.2. Bahan Praktikum
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah air limbah.
3.3. Prosedur Kerja
Adapun
langkah-langkah kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Disiapkan alat dan bahan praktikum
2.
Diisi tabung filtrasi dengan air limbah
kemudian masukkan lagi tanah kedalamnnya.
3.
Dibuka keran pertama dan kedua.
4.
Diperiksa secara viksual tingkat
kekeruhan air pada tangki pertama dan kedua.
5.
Ditutup semua keran dan siapkan
stopwatch.
6.
Dicatat data setiap menit, berapa volume
filtrat yang ditampung dengan gelas piala.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 4.1.1. Hasil Pengamatan 210 Menit
No
|
Waktu (menit)
|
Volume (dm3)
|
Y
t(A/V)
|
X
(V/A)
|
X – Y
|
|
1
|
6 x 5 = 30
|
159,6
|
0,158
|
190
|
36100
|
189,842
|
2
|
6 x 5 = 30
|
159,6
|
0,316
|
190
|
36100
|
189,684
|
3
|
6 x 5 = 30
|
206,4
|
0,366
|
245,714
|
60375,370
|
245,348
|
4
|
6 x 5 = 30
|
206,4
|
0,488
|
245,714
|
60375,370
|
245,226
|
5
|
6 x 5 = 30
|
398,4
|
0,316
|
474,286
|
224947,210
|
473,97
|
6
|
6 x 5 = 30
|
398,4
|
0,380
|
474,286
|
224947,210
|
473,906
|
7
|
6 x 5 = 30
|
478,2
|
0,369
|
569,286
|
324086,550
|
568,917
|
Tabel 7.1.2.
Hasil Pengamatan BaudanWarna
No.
|
Bau
|
Warna
|
1.
|
Amis
|
Sangatkeruh
|
2.
|
Amis
|
Keruh
|
3.
|
Amis
|
keruh
|
4.
|
Amis
|
keruh
|
5.
|
Amis
|
Agakjernih
|
6.
|
Amis
|
Agakjernih
|
4.2
Hasil Perhitungan
Diketahui
:
t
= 60 cm = 0,6 m
A =
2.п.r.t
A =
2 x 3,14 x 0,22 x 0,6 = 0,84
Ø PenentuanNilai Y
-
Y1 =
t1
=
30 (
=
0,158 menit/dm
-
Y2 =
t2
= 60 (
=
0,316 menit/dm
-
Y3 =
t3
= 90 (
=
0,366 menit/dm
-
Y4 =
t4
= 120 (
=
0,488 menit/dm
-
Y5 =
t5
= 150 (
=
0,316 menit/dm
-
Y6 =
t6
= 180 (
=
0,380 menit/dm
-
Y7 =
t7
= 210 (
=
0,369 menit/dm
-
∑ y =
Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 +
Y6 + Y7
= 0,158 + 0,316 + 0,366 + 0,488 + 0,316 + 0,380 +
0,369
=
2,393 menit/dm
-
Y =
=
=
0,342menit/dm
Ø
PenentuanNilai X
-
X1 =
=
= 190dm
-
X2 =
=
= 190dm
-
X3 =
=
= 245,714dm
-
X4 =
=
= 245,714dm
-
X5 =
=
= 474,286dm
-
X6 =
=
= 474,286dm
-
X7 =
=
= 569,286dm
-
∑ xi = X1 + X2 + X3
+ X4 + X5 + X6 + X7
= 190 + 190 + 245,714 +245,714 + 474,286 + 474,286 +569,286
=
2398,286 dm
-
x =
=
= 342,612dm
∑ x2 = X12 + X22+ X32+
X42+ X52 + X62
=(190)2+(190)2+(245,714)2+(245,714)2+(474,286)2+(474,286)2+
(569,286)2
=36100+36100+60375,370+60375,370+224947,210+224947,2+
3240+86,550
=
966931,71dm2
-
x2 =
=
= 138133,10 dm2
-
∑ (xi – yi)=(X1
– Y1)+(X2 – Y2)+(X3 – Y3)+(X4
– Y4)+(X5 – Y5)+(X6 –Y6)
=
(190– 0,158) + (190– 0,316) + (20,4245,71476 – 0,366) + (245,714– 0,488) +
(474,286–
0,316) + (474,286–0,380)
+ (569,286–
0,369)
=
189,842 + 189,684 + 245,348 + 245,226+ 473,97 + 473,906 + 568,917
= 2386,893 dm
Ø Korealasi Y
b
=
=
=
=
=2,361
Jika b, =
2,361
maka
a = y – bx
=
2,393dm
– 2,361(2389.286) dm
= 2,393dm – 5641,104dm
= 5638,711dm
=
563,8711m
=
0,5638711 km
Sehingga,
efisiensi kerja mesin = 0,5638711
km x 100% = 56,38711%
BAB
V
PEMBAHASAN
Filtrasi adalah sebuah metode yang digunakan dalam
pemisahan zat padat dari cairan berdasarkan ukuran partikel yang berbeda-beda
melalui saringan, biasanya filtrasi selalu diterapkan dalam menetralkan air
limbah atau air kotor menjadi air bersih dengan menggunakan suatu alat yang
disebut filtrat. Alat yang digunakan untuk proses filtrasi terdiri atas tiga
bagian yaitu bak penampung, tangki berbentuk tabung dan bak penampung akhir.
Bak penampung pertama berfungsi sebagai media unk menampung air limbah, pada
tangki terdapat 4 lapisan yang berfungsi sebagai filter, yang pertama yaitu
pasir, pasir berfungsi untuk menyaring partikel yang berukuran berat, kemudian
ijuk berfungsi untuk menyaring kotoran yang berukuran halus, lalu kerikil yang
berfungsi untuk menjernihkan air dan terakhir yaitu arang yang berfungsi untuk
menghilangkan bau limbah, rasa serta warna dari air sebelumnya. Agar hasil
filtrasi maksimal maka sebelumnya alat filtrasi harus dalam keadaan steril.
Air limbah yang diambil dari kali dituang kedalam
bak penampung air limbah. Air limbah kemudian akan melewati pipa menuju tangki
filtrasi yang kemudian disaring dengan empat filter yaitu, pasir, kerikil, ijuk
dan yang terakhir arang. Air hasil filtrasi kemudian ditampung dengan
menggunakan gelas ukur untuk mengetahui volume air yang diperoleh. Berdasarkan
hasil pengamatan dan perhitungan, setiap kelompok melakukan filtrasi sebanyak 6 kali ulangan
dengan interval 5 menit. Kemudian volume air filtrat dirata-ratakan dan dari
tujuh kali pengamatan hasil filtrat rata-ratanya adalah 15962,7 m3. Nilai Y
rata-rata yang didapat adalah 1596,7 s/m, nilai X rata-rata 0,31 m, dan nilai
X2 sebesar 2,122 x 10-3 m2. Perhitungan pada selang waktu
5 menit dilakukan berulang kali selama 6 kali, adapun bau dan perubahan warna
yang diperoleh yaitu, pada percobaan pertama dan kedua perubahan warnanya keruh
dan berbau amis, dan pada percobaan ketiga sampai empat tidak terjadi perubahan
warna melainkan tetap dalam keadaan keruh tapi tidak berbau amis, dan yang
terakhir pada percobaan kelima dan enam terjadi perubahan warna keruh menjadi
jernih dan tidak berbau.
Adapun Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses filtrasi antara lain adanya
pengaruh tekanan pada medium filter (alat filtrasi), luas penampang alat
filtrasi, kecendrungan suatu bahan pada air limbah yang berpengaruh pada media
alat filtrasi, penambahan beberapa bahan
pada alat filtrasi, dan pengaruh waktu terhadap hasil filtrat. Semakin tebal
lapisan media filter, maka luas permukaan penahan partikel-partikel semakin
besar dan jarak yang ditempuh oleh air semakin panjang. Semakin rendah kualitas
air yang akan difilter, maka akan semakin memerlukan pengolahan yang sempurna atau
kompleks Semua faktor tadi dapat mempengaruhi apakah hasil yang didapat sesuai
atau tidak dengan tujuan dari percobaan yang dilakukan.
BAB
VI
PENUTUP
6.1.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, perhitungan, dan
pembahsan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Filtrasi merupakan suatu proses
menjernihkan air, mulai dari air limbah atau kotor hingga menjadi jernih/bersih.
2.
Filtrasi terdapat empat lapisan untuk
menyaring air yaitu pasir, kerikil, ijuk dan arang yang memiliki fungsi yang
berbeda-beda.
3.
Hasil perhitungan penentuan nilai Y
rata-rata adalah 15962,7 s/m, nilai rata-rata X yaitu 0,31 m, dan nilai
rata-rata X2 yaitu 14,86 x 10-3 m2.
4. Pada
percobaan pertama dan kedua perubhan warna tetap keruh berbau amis, percobaan
kedua dan ketiga perubahan warna tetap keruh namun tidak berbau, dan pda
percobaan kelima dan enam perubahan warna keruh menjadi bening tidak berbau
amis.
5.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses filtrasi antara lain
adanya pengaruh tekanan pada medium filter (alat filtrasi), luas penampang alat
filtrasi, kecendrungan suatu bahan pada air limbah yang berpengaruh pada media
alat filtrasi, penambahan beberapa bahan
pada alat filtrasi, dan pengaruh waktu terhadap hasil filtra.
6.2.
Saran
Pembinaan Co’ass sudah baik. Diharapkann pada
praktikum selanjutnya alatat/bahan-bahan yang sudah dibawa oleh praktikan
jangan saampai menjasi sia-sia.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar, Budiman.
2005. Kimia. Yrama Widya. Bandung
Gandjar, 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Intan, S., 2013. Filtrasi
Air Limbah. http://sunitaintan.blogspot.com/ 2013/01/filtrasi-air-limbah.html.
Diakses pada hari selasa 02 Desember 2014.
Purwanto, B.,
2009. Fisika Dasar 1. Liberty.
Yogyakarta
Suparni S, R,. 2012. Kimia. Erlangga .Jakarta
semoga bermanfaat
BalasHapus